Dan untuk anak-anak 8A, bukan berarti gue naksir Wilbert cuma karena post ini .___.v
Hari Kamis sekitar seminggu yang lalu... pelajaran pertama adalah Agama. Di ruang Matematika 1. Awalnya sih Agama itu hari Jumat pagi, tapi karena jadwal berubah, ditaruhnya Kamis.
Hari itu kita sedang membahas sebuah ayat, berasal dari injil Matius. Tentang kejujuran. Awalnya sih, Sir Satia dengan seru menjelaskan. Tapi lama kelamaan dia gerah juga dengan
Gayus. Wilbert. Juan. Michael a.k.a. Bocil. Ariel.
"Wilbert, kamu pindah di meja belakang sana," perintah Sir Satia. Kebetulan, bangku di belakang Yola, di pojok dekat lemari kaca, bangkunya kosong. Akhirnya Wilbert pun pindah. Sementara Sir Satia melanjutkan penjelasannya. Namun lagi-lagi, ketika asyik menjelaskan, suara baritone di belakang menyela.
"Sir, itu ayatnya Markus atau Matius?"
Wilbert.
Lagi-lagi...
Sir Satia langsung memasang tampang sumringah plus 'capek deh.'
"Ini masih ditulis di depan, Wilbert..." Sir Satia menunjuk sebaris tulisan di papan, lalu mengeja, "Coba dibaca... em-a-er..."
"Kus."
"..."
[sound effect: suara jangkrik]
"Coba lagi. Em-a-er..."
"Kus."
Gubrak!
Sir Satia masih dengan ekspresi capek deh-nya.
"Matius, ini Matius Wilbert..." ujar Sir Satia menghela nafas. Sementara Wilbert hanya ber-ooh ria...
No comments:
Post a Comment